Yoridocoro adalah kafe cantik di Kamakura yang terkenal karena lokasinya tepat di samping rel kereta Enoden, serta menyajikan menu sarapan tradisional Jepang berupa nasi dengan telur awan yang

Beberapa tahun lalu, saya menemukan foto-foto sebuah kafe yang cukup unik di sepanjang jalur Enoden (Kereta Listrik Enoshima) lewat sebuah kontes foto di Instagram, dan langsung memasukkannya ke dalam daftar “harus dikunjungi.” Namun, kafe ini tidak sepenuhnya sesuai dengan gambaran Kamakura yang selama ini saya bayangkan. Entah karena nostalgia dari anime Slam Dunk (yang berlatar di Kamakura), atau karena pesona tahunan mekarnya bunga ajisai (hortensia) yang spektakuler, saya selalu melihat Kamakura dengan semacam “kacamata romantis” atau barangkali, dengan bantuan filter Instagram yang penuh nuansa hangat. Itulah mengapa terasa sedikit lucu menjadikan kafe kecil ini sebagai tujuan utama saya di Kamakura. Bukan untuk menikmati latte berhias art atau kue-kue cantik ala kafe tren masa kini, melainkan demi sarapan Jepang tradisional yang sangat sederhana: ikan kering asin dan TKG (tamago-kake gohan – telur mentah di atas nasi hangat). Namun nyatanya, saya tetap datang dengan penuh semangat, siap menikmati sarapan hangat yang mengenyangkan di Yoridocoro.

Yoridocoro (ヨリドコロ) terletak di Stasiun Inamuragasaki di jalur kereta Enoden, menempati sebuah rumah tradisional Jepang yang indah. Ketika saya bilang lokasinya berada di jalur Enoden, itu bukan sekadar kiasan,  kereta benar-benar melintas hanya beberapa meter dari jendela, begitu dekat hingga rasanya seperti bisa disentuh. (Catatan: jangan coba-coba, itu berbahaya.). Kafe ini telah membangun reputasi di kalangan wisatawan sebagai tempat yang menawarkan pengalaman Kamakura yang benar-benar unik, tempat di mana Anda bisa menikmati suasana kota sambil menyaksikan kereta listrik ikonik Enoden melaju dari jarak yang sangat dekat.

Set sarapan paling terkenal di Yoridocoro hanya tersedia 50 porsi setiap harinya, tapi saya cukup beruntung bisa mendapatkannya meskipun suasananya cukup ramai.

Menu ini hadir dengan tiga pilihan: aji (あじ / ikan cakalang asin), saba (さば / ikan makarel asin), atau kombinasi keduanya dan saya tentu saja memilih yang kombinasi. Menariknya, set kombinasi ini diberi nama yang cukup jenaka, yaitu “Asa Meal”. Nama ini tidak hanya menggabungkan suku kata awal dari aji dan saba, tetapi juga merupakan permainan kata yang berarti “pagi” (asa/朝) dalam bahasa Jepang!Sebelum hidangan utama disajikan, Anda justru diminta menyiapkan sendiri bagian penting dari menu ini: TKG (tamago-kake gohan / telur mentah di atas nasi). Staf kafe akan membawakan satu butir telur segar, beberapa lauk kecil, dan sebuah pengocok mini, lalu menyerahkannya kepada Anda.

Tak perlu khawatir jika belum pernah membuatnya sebelumnya, karena di setiap meja tersedia petunjuk bergambar yang lucu dan sangat mudah diikuti. Mulai dari cara memisahkan kuning dan putih telur, hingga mengocok putih telur sampai menjadi busa lembut yang sempurna, semuanya dijelaskan dengan jelas. Pengalaman ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga membuat sarapan sederhana ini terasa jauh lebih spesial.

Bukan hal yang aneh bagi orang Jepang untuk menyiapkan sendiri TKG (tamago-kake gohan) mereka. Baik di rumah maupun saat sarapan di hotel dengan prasmanan ala Jepang, TKG biasanya dibuat dengan memecahkan sebutir telur mentah langsung ke atas semangkuk nasi panas mengepul, lalu diaduk cepat bersama sedikit kecap asin sebelum disantap. Namun, TKG di Yoridocoro benar-benar berbeda dari yang lain. Dengan metode penyajian yang unik, Anda akan mendapatkan TKG yang tak hanya lezat, tetapi juga cantik secara visual—putih telurnya dikocok hingga mengembang seperti busa lembut, menyerupai gumpalan awan di langit atau puncak ombak putih di pantai yang tak jauh dari kafe. TKG ini jelas menggemaskan, dan jadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.Setelah Anda selesai mengocok putih telur hingga berbusa sempurna, staf akan membawakan sisa set sarapan Anda—mulai dari ikan asin yang dibakar, sup miso hangat, hingga lauk pendamping lainnya. Saat itulah momen terbaik datang: tuangkan putih telur berbusa ke atas nasi hangat, lalu letakkan kuning telurnya dengan hati-hati di atasnya, seolah-olah sedang menaruh ceri besar di atas kue. Selamat menikmati!

Sebelum Anda mulai makan, tentu saja kami sarankan untuk mengambil beberapa foto makanan dan gerbong kereta Enoden yang lewat. Anda harus membiarkan kamera makan dulu! Model saya hari itu adalah Yui (U1), yang ahli berpose dengan makanan (dan makan di depan kamera) berkat semua latihan yang ia dapatkan di kanal YouTube dan Instagram-nya.Sebelum mulai menyantap hidangan, tentu saja kami sangat menyarankan untuk mengambil beberapa foto yang bagus — baik foto makanannya maupun momen saat kereta Enoden melintas tepat di sebelah kafe. Kamera harus makan dulu, kan? Model saya hari itu adalah Yui (U1), yang sudah ahli dalam berpose dengan makanan (dan makan di depan kamera), berkat semua pengalaman yang ia kumpulkan dari kanal YouTube dan akun Instagram miliknya.Sebelum Anda mulai menyantap hidangan, tentu saja kami sarankan untuk mengambil beberapa foto, baik foto makanannya maupun momen saat kereta Enoden melintas tepat di samping kafe. Ingat, kamera harus makan dulu! Hari itu, model saya adalah Yui (U1), yang sudah sangat terampil berpose dengan makanan (dan juga makan di depan kamera), berkat pengalaman yang ia kumpulkan melalui kanal YouTube dan akun Instagram miliknya.

Kalau kamu pikir mengocok telur sendiri demi semangkuk TKG yang sempurna itu terlalu repot, percayalah: nggak ada yang lebih nikmat daripada makanan hasil usaha sendiri! Dengan kombinasi TKG yang super imut, ikan asin tradisional yang gurih, dan pemandangan kereta Enoden yang melintas tepat di samping kafe, rasanya inilah definisi sejati dari “pagi di Kamakura.” Suasana retro yang khas, angin laut yang sejuk dari pesisir Shonan, dan kereta ikonis yang lewat—semuanya menyatu jadi pengalaman sarapan yang nggak terlupakan.Buat kamu yang sudah memasukkan Yoridocoro ke daftar destinasi di Kamakura, ada kabar seru: sekarang mereka punya dua lokasi! Cabang keduanya ada di dekat Stasiun Yuigahama, dengan sistem masuk yang sama seperti sebelumnya (tanpa reservasi, tinggal antre saja), tapi kapasitas tempat duduknya lebih banyak. Sayangnya, letaknya nggak langsung di samping rel kereta seperti cabang pertama, jadi kamu harus puas menikmati suasana kafe yang nyaman dan lucu tanpa bonus Enoden melintas tepat di depan jendela.Sebelum merencanakan trip kamu selanjutnya ke Kamakura, jangan lupa cek juga berbagai rekomendasi menarik lainnya di area ini! Kamakura terkenal dengan keindahan bunganya, kuil-kuil yang menenangkan di tengah hutan, pantai yang cocok untuk berenang, hidangan laut yang unik, aquarium bertema ubur-ubur, dan masih banyak lagi!

Kafe Yoridocoro（カフェ ヨリドコロ）
1-12-16 Inamuragasaki, Kamakura, Kanagawa
Jam Buka: 7:00 – 18:00 (Selasa Tutup)
Akses: 2 min dari Stasiun Inamuragasaki
Website Resmi (jp)