Kota Hamamatsu, Shizuoka

Jika Anda berencana berkunjung ke Jepang, mungkin nama Shizuoka baru saja terlintas di benak Anda. Prefektur Shizuoka bukan hanya rumah bagi Gunung Fuji! Kota Hamamatsu di Shizuoka merupakan tempat pemberhentian jalur Shinkansen yang menghubungkan Tokyo, Nagoya, Osaka, dan Kyoto. Hamamatsu merupakan destinasi yang unik dimana sebagian wilayahnya merupakan pusat industri dan sebagian lagi merupakan resort tepi danau, yang terletak di Danau Hamanako ( (浜名湖, yang juga disebut dengan Danau Hamana). Hamamatsu juga dikenal sebagai tempat asal kendaraan Honda dan piano Yamaha, tetapi dikenal juga sebagai salah satu penghasil belut terbaik di Jepang. Kota Hamamatsu merupakan bagian terpencil yang ternyata sangat mudah diakses.

Mungkin sekilas sulit terlihat, akan tetapi jika onsen mewah (温泉, mata air panas), teh berkualitas tinggi, hidangan laut lezat ( belut dan ikan buntal ) dan gyoz, serta kebun raya yang dipenuhi bunga terdengar menarik bagi Anda, Anda mungkin ingin memulai perjalanan Anda ke Hamamatsu.

Berkat lokasi Stasiun Hamamatsu yang terletak di jalur Tokaido Shinkansen (kereta peluru), kota ini menjadi salah satu yang paling mudah diakses di Jepang, hanya beberapa pemberhentian dari Tokyo, Nagoya, Osaka, atau Kyoto.  Atau jika ini merupakan pemberhentian pertama Anda dalam rencana perjalanan ke Jepang, Anda bisa naik bus langsung dari Bandara Internasional Nagoya Chubu. Setibanya di kota, beragam jalur kereta api dan bus lokal dapat mengantar Anda dari satu tempat ke tempat lain. Untuk memaksimalkan kunjungan Anda ke kota ini, mungkin ada baiknya mempertimbangkan Hamanako Rail Pass, yaitu tiket terusan 2 atau 3 hari yang memberi Anda akses tak terbatas untuk menggunakan Entetsu Railway, Entetsu Buses, Tenryu Hamanako Railroad, dan Hamanako Cruises, plus sekali perjalanan bus bandara.

Danau Hamanako

Danau Hamanako (浜名湖): Kereta Gantung dan Air Asin

Awalnya merupakan danau air tawar,  yang dipisahkan dengan sebidang tanah kecil antara Danau Hamanako dengan Samudra Pasifik. Pada tahun 1498 retak, ketika gempa bumi mengguncang wilayah tersebut dan mengubahnya menjadi laguna payau seperti yang kita lihat sekarang. Danau ini menjadikan lingkungan perairan Hamamatsu sangat cocok bagi unagi (うなぎ, belut) dan fugu (ふぐ, ikan buntal) yang kini menjadi ciri khas daerah ini! Saat ini, beberapa tempat wisata dapat ditemukan di sekitar tepi danau, seperti taman hiburan Hamanako Pal Pal, Kanzanji Onsen, dan Museum Orgel Hamanako (museum khusus kotak musik).

Anda perlu menggunakan kereta gantung jika ingin mengunjungi Museum Orgel, terlepas Anda tertarik dengan kotak musik atau tidak, perjalanan ini mengharuskan Anda untuk menggunakan kereta gantung Kanzanji Ropeway. Selama empat menit, Anda akan meluncur melintasi perairan tenang Danau Hamanako sejauh 723 meter (hampir setengah mil), dari satu sisi danau menuju kawasan pegunungan di seberangnya. Setibanya di sana, Anda bisa menikmati panorama indah dari dek observasi Okusayama, sebelum melanjutkan perjalanan terakhir dengan satu-satunya kereta gantung di Jepang yang melintasi danau.

Kanzanji Ropeway (Okusayama Observation Deck)
Jam Buka: 9:00 – 17:30
Tiket Pulang Pergi: Anak 420 yen / Dewasa 840 yen
Website Resmi (en) 

Jalur Kereta Api Tenryu Hamanako (天竜浜名湖鉄道): Stasiun Bersejarah & Ladang Bunga

Dinamai Jalur Tenhama, jalur kereta api lokal ini merupakan kebalikan dari shinkansen yang dapat membawa Anda ke Stasiun Hamamatsu. Berkelok-kelok melintasi Shizuoka bagian barat, jalur kereta api sepanjang ~70 km (42 mil) ini penuh dengan pesona retro dan sejarah lokal. Sekitar selusin stasiun Tenhama terdaftar sebagai properti budaya berwujud nasional, berkat bangunan bersejarah yang terawat baik dan koneksi dengan sejarah perkeretaapian, dan perjalanan kami di jalur kereta ini terasa seperti kembali ke masa lalu. Wajib dikunjungi bagi para penggemar kereta api.

Sekitar selusin stasiun di Jalur Tenhama telah terdaftar sebagai properti budaya berwujud nasional, berkat bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik dan koneksi dengan sejarah perkeretaapian. Perjalanan kami di jalur kereta ini terasa seperti kembali ke masa lalu. Wajib dikunjungi bagi para penggemar kereta api.

Stasiun Kiga merupakan salah satu dari beberapa banyak properti budaya berwujud  yang penuh dengan pesona era Showa. Meskipun hal itu mungkin menarik bagi para penggemar kereta retro, kami mendengar bahwa para pengendara motor justru berbondong-bondong ke kedai ramen yang berada di dalam bangunan stasiun!

Kami mengapresiasi menikmati ritme perjalanan yang santai melintasi pedesaan Jepang dan mengelilingi Danau Hamanako. Setelah mendengar semua sejarah dari setiap stasiun (termasuk sebuah stasiun yang didekorasi oleh Marimekko!),  rencana perjalanan kami berikutnya pasti akan mencakup lebih banyak pemberhentian.

Jalur Kereta Api Tenryu Hamanako
Stasiun Kiga: Hosoecho Kiga, Kita Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Website Resmi (en)

Nukumori no Mori (Hutan Kehangatan): Arsitektur Dongeng & Burung Hantu

Adegan yang langsung diambil dari Studio Ghibli? Sebuah desa yang dicuri dari pedesaan Eropa? Taman Disney yang baru? Bukan, ini Nukumori no Mori, jika diterjemahkan memiliki arti “Hutan yang Nyaman”.

Komplek bangunan ini dibuat oleh arsitek Shigeyoshi Sasaki, dan semuanya dimulai pada tahun 1983 yang hanya terdiri dari satu rumah saja, sebelum pedesaan kecil ini dibuka untuk umum. 

Sudah tidak menjadi rumah pribadi, kini terdapat beberapa pondok yang asri yang terletak di samping rumah utama, berisi berbagai toko kecil yang sebagian besar menjual pernak-pernik, yang semuanya dikelilingi oleh pepohonan. Sangat mirip Ghibli, meskipun tidak resmi.

Arsitektur yang dirancang dan dibangun oleh Sasaki di seluruh Nukumori no Mori  jelas terinspirasi dari seluruh dunia, dan Anda tak pernah tahu apa yang akan Anda temukan di balik pintu berikutnya ketika dibuka. Terkadang… burung hantu! Dengan 1.000 yen, Anda dapat memasuki salah satu pondok kecil untuk melihat melihat berbagai jenis burung hantu dari jarak dekat, dan bahkan bisa mengelusnya dengan sangat lembut.

Terlepas dari rumah-rumah kecil, didalam rumah utama dan bangunan tambahan yang mengelilingi halaman kecil, Anda akan menemukan kafe, toko kue kecil, dan toko-toko yang menjual barang-barang seperti minyak aroma dan tembikar. Namun, bagi banyak pengunjung, berbelanja hanyalah hiburan tambahan – tujuan utama mereka di sini adalah untuk berfoto! Tangga ini menjadi spot foto yang sangat populer karena banyak orang menganggapnya mirip dengan adegan dari film Howl’s Moving Castle.

Salah satu tempat foto yang sangat populer di pedesaan kecil adalah bentuk hati kecil yang ada di belakang ini.

Kami tidak bisa menahan diri untuk tidak mengambil foto diri kami yang dibingkai oleh pagar!

Arsitektur di dalam rumah utama sungguh menyenangkan sekaligus mengejutkan. Anda bisa menyelinap melewati gua-gua dan di bawah pepohonan, tanpa perlu keluar ruangan! Biarkan diri Anda tersesat sejenak, dan Anda pasti akan mendapatkan foto-foto yang bagus.

Foto terakhir sebelum Anda pergi – jangan lupa untuk membuat ulang adegan bus klasik dari Totoro! 

Nukumori no Mori (ぬくもりの森)
2949 Waji-cho, Nishi-ku, Hamamatsu, Shizuoka
Jam operasional bervariasi, lihat detailnya disini.
Tiket masuk: 400 yen
Website Resmi (en) / (jp)

Petik Strawberry

Tak ada yang lebih memuaskan daripada menikmati hasil jerih payahmu sendiri dan rasanya sungguh nyata. Hamamatsu terkenal dengan stroberinya yang lezat, dan setiap musim semi, rumah kacanya dibuka bagi pelanggan yang membayar biaya tetap untuk memetik dan memakan stroberi sebanyak yang mereka mau! Pengunjung yang menyukai rasa manis bahkan bisa mencelupkan stroberi mereka ke dalam susu kental manis sebelum menikmatinya.

Perik Strawberry Agurisu Hamanako
2014-1 Hiramatsucho, Nishi Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Tiket masuk: 
・ Pertengahan Desember ~ 6 Januari: 1800 yen   
・ 7 Januari ~ 31 Maret: 1600  yen   
・ 1 April ~ Awal Mei: 1200 yen
Website Resmi (jp)

Bentenjima (弁天島): Pulau Benten & Gerbang Kuil

Salah satu daya tarik Danau Hamanako yang berada di Hamamatsu adalah sejarahnya,  500 tahun yang lalu Danau Hamanako berubah dari danau air tawar menjadi laguna pesisir akibat peristiwa seismik yang dramatis. Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah landmark telah meningkatkan popularitas Danau Hamanako di kalangan wisatawan yang mencari keindahan alam.

Jika sebelumnya Anda pernah menghabiskan waktu di Jepang, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa ada sebuah torii (鳥居, gerbang kuil) di tengah pasir dan air, dan di mana letak kuilnya. Berbeda dengan torii serupa di Kuil Itsukushima di Hiroshima, Torii Bentenjima tidak terhubung dengan kuil apa pun! Sejak tahun 1968, gerbang kuil setinggi 18 kaki ini berdiri di atas gundukan pasir yang terletak di lepas pantai Bentenjima (Pulau Benten) di Danau Hamanako.

Para wisatawan dapat menaiki perahu untuk melihat torii dari dekat antara bulan April hingga Agustus, atau sekadar menikmati pemandangan dari tepi air  — taman tepi laut ini cocok untuk berjalan-jalan santai, dan banyak orang yang menyempatkan diri untuk menyaksikan matahari terbenam di balik gerbang. Untuk menikmati hari yang menyenangkan, cobalah juga menggali kerang!

Pulau Benten (弁天島)
Maisakacho Bentenjima, Nishi Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Tiket Perahu: 1,000 yen
Website Resmi (jp)

Hoshino Resorts KAI Enshu: Teh Hijau & Pemandian Air Panas

Setelah seharian beraktivitas di danau,  tak ada tempat yang lebih baik untuk bersantai dan melepas lelah selain resort tepi danau yang menghadap ke air. Hoshino Resorts adalah jaringan hotel kelas atas yang tersebar di berbagai pulau di Jepang, dan seri akomodasi ‘KAI’ mereka berfokus pada onsen resort dengan tema khas daerah. KAI Enshu, resort yang terletak di tepi Danau Hamanako ini, memadukan keindahan alam sekitar, pemandian air panas lokal yang menenangkan, serta teh hijau Shizuoka yang terkenal di seluruh dunia.

Baik Anda menginap di salah satu suite bertema upacara minum teh yang elegan, maupun kamar bergaya Barat atau Jepang yang lebih standar, masing-masing memiliki jendela lebar dengan pemandangan air dan dilengkapi dengan berbagai jenis teh untuk dicicipi.  Nikmati secangkir teh hijau ringan sambil mengagumi matahari terbit di atas air yang berkilauan, atau nikmati secangkir hojicha  (ほうじ茶, teh hijau panggang)  saat senja mulai menghilang.

Alasan utama banyak wisatawan berkunjung Hoshino Resorts KAI Enshu karena resort ini menggunakan air dari Kanzanji Onsen.  Untuk pengalaman yang lebih mewah, Anda bahkan bisa memesan kamar dengan pemandian pribadi agar bisa berendam dengan tenang tanpa gangguan. Untuk menambahkan sentuhan unik pada area pemandian umum mereka, mereka menawarkan onsen teh hijau. Dengan daun teh asli yang mengapung dalam ikatan dan menyatu dengan air, aroma khas serta kandungan antioksidan dari teh hijau membantu menyegarkan kulit Anda — menjadikannya cara baru yang istimewa untuk menikmati teh Shizuoka.

Tentu saja, kami sudah mendengar bahwa unagi (belut) dan fugu (ikan buntal) di Hamamatsu termasuk yang terbaik di Jepang. Maka, dapur yang menyajikan hidangan lezat di KAI Enshu pun terasa seperti tempat yang sempurna untuk mencicipi bahan-bahan istimewa tersebut.  Resor ini menawarkan beberapa  beberapa pilihan paket makan, termasuk sarapan yang sebagian disajikan di dalam kotak teh, dengan aroma lembut daun teh hangat yang meresap dan memberi cita rasa pada hidangan.  Kami juga cukup beruntung bisa menikmati makan malam kaiseki mereka, hidangan dengan berbagai jenis menu  khas Jepang yang disiapkan dengan keahlian tinggi.

Berbagai bahan musiman merupakan bagian penting dari setiap hidangan Jepang yang lezat, jadi kami sangat senang mendengar bahwa kami datang di waktu yang tepat untuk mencoba fugu. Di Jepang, kebanyakan orang mengaitkan fugu dengan kota Shimonoseki di Prefektur Yamaguchi, tetapi kami mengetahui bahwa para ahli justru menilai kualitas fugu di Hamamatsu setidaknya sama tingginya. Setelah mencoba irisan ikan buntal yang lembut dan transparan, kami tidak ragu lagi akan hal itu.

Tentu saja,  tidak diragukan lagi bahwa Hamamatsu adalah tempat yang luar biasa untuk mencicipi unagi Jepang. Hidangan kaiseki ini terdiri dari bukan hanya satu atau dua, melainkan tiga hidangan berbeda yang berfokus pada kelezatan lokal ini, masing-masing melengkapi rasa belut dengan cara yang sangat berbeda.

Teh lezat yang kami nikmati saat makan malam hanyalah awal dari KAI Enshu, sebuah resor bertema teh. Ruang teh yang lengkap dengan camilan, stasiun penyeduhan teh yang menawarkan belasan varietas teh, aroma upacara minum teh yang memenuhi udara, para ahli teh yang siap membantu, serta berbagai pengalaman teh musiman – sungguh surga bagi para pecinta teh di tim Japankuru.  

Kami mendengar bahwa di waktu lain sepanjang tahun, tersedia berbagai lokakarya (seperti memanggang hojicha!), tetapi selama kunjungan kami di musim semi, kami berkesempatan untuk mencicipi dan meracik teh kami sendiri, dibimbing langsung oleh staf yang memiliki pengetahuan luar biasa mendalam tentang dunia teh.

Kami mengakhiri pengalaman ini dengan satu cita rasa terakhir dari musim semi, secangkir teh bunga sakura…

…dan memanfaatkan cuaca yang indah dengan melakukan peregangan pagi di ladang teh kecil milik hotel.

Hoshino Resorts KAI Enshu (星野リゾート 界 遠州)
399-1 Kanzanjicho, Nishi Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Website Resmi (en)

Festival Bunga di Danau Hamana

Jepang sangat mencintai budaya musimannya, dan itu tidak hanya terbatas pada kuliner musiman seperti fugu dan unagi saja. Sepanjang musim semi dan panas,  berbagai jenis bunga bermekaran di seluruh penjuru Jepang dan menjadi  daya tarik tersendiri yang penuh warna, dengan taman dan kebun raya ng menarik pengunjung dari seluruh penjuru negeri – bahkan dari mancanegara. Di luar Jepang, bunga sakura di musim semi paling terkenal di negara ini, tetapi Festival Bunga Danau Hamana (浜名湖花フェスタ)  yang diadakan setiap tahun di Kota Hamamatsu dirayakan dengan keindahan bunga sakura dan banyak jenis bunga lainnya. Kami menuju Taman Bunga Hamamatsu untuk melihat berbagai bunga sebanyak mungkin. 

Hamparan bunga tulip dengan kelopak beraneka warna bak pelangi menutupi tanah, sementara kuntum-kuntum bunga sakura berguguran di sekitar area berumput. Kombinasi bunga yang unik ini adalah salah satu alasan mengapa Hamamatsu Flower Park begitu populer! Karena banyak orang biasanya hanya fokus pada bunga sakura, Hamamatsu Flower Park memberikan kesempatan langka untuk mengapresiasi kontras indah antara kelopak sakura yang lembut dan warna-warna cerah tulip.

Taman ini cukup luas bagi Anda yang ingin menjelajahinya seharian, namun juga cukup padat untuk Anda yang hanya ingin berkeliling cepat sambil mengambil beberapa foto. Tentu saja, kunjungan kami di awal musim semi menyuguhkan banyak tulip dan terowongan yang terbuat dari bunga sakura, akan tetapi setiap musim menghadirkan bunga-bunga yang berbeda dengan tumbuh di Taman Bunga Hamamatsu, seperti bunga krisan yang mekar di musim gugur.

Untuk menikmati pemandangan bunga dengan suasana yang santai, Anda dapat menaiki kereta kabel yang memiliki jalur pendek yang menuruni lereng curam di sepanjang jalan, atau bahkan menaiki “kereta” kecil yang berkelok-kelok melintasi taman.

“Nemophila,” yang juga dikenal sebagai “mata biru muda,” mungkin bukan bunga yang sangat ikonik di sebagian besar dunia. Namun, di Jepang, bunga ini digemari karena pada akhir musim semi, nemophila mekar dan menutupi lereng bukit dengan kelopaknya yang berwarna biru muda.

Bahkan saat hujan, warna-warna cerah bunga di dalam rumah kaca ‘Istana Kristal’ membuat tempat ini tetap terasa hangat dan menyenangkan untuk menikmati sore hari.”

Rumah kaca ini menampung berbagai jenis tanaman dari seluruh dunia, termasuk bunga iris hitam yang merupakan sumbangan dari pemerintah Yordania. Kami menghabiskan waktu berjam-jam di dalam Crystal Palace, mengagumi tanaman-tanaman yang belum pernah kami lihat sebelumnya, lalu melanjutkan dengan berfoto di antara bunga tulip dan sakura di area luar.

Festival Bunga Danau Hamana
Pertengahan Maret sampai dengan pertengahan Juni

Taman Bunga Hamamatsu
195 Kanzanjicho, Nishi Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Jam Operasi:
・Maret sampai September : 09:00 – 17:00
・Oktober sampai November : 09:00 – 16:30
・Desember sampai Februari: 10:00 -16:00
Biaya Masuk:
・Maret sampai Juni: Dewasa 600~1,000 yen / Anak-anak & Lansia 300~500 yen
・Juli sampai Agustus: Gratis!
・September sampai Februari: Dewasa 500 yen / Anak-anak & Lansia Gratis!
Website Resmi (jp)

Hidangan Lainnya Unagi & Gyoza

Unagi di Kanzanjien

Saat mengunjungi Hamamatsu, kami tak bisa puas hanya dengan satu porsi unagi! Maka, kami langsung menuju ke sumbernya dan menikmati semangkuk nasi berisi belut bakar sambil duduk di atas air. Perpaduan air payau di Danau Hamanako—gabungan air tawar dari danau dan air asin dari Samudra Pasifik, menciptakan habitat yang ideal bagi belut. Tak heran jika rasanya begitu lezat. Sambil menikmati hidangan, kami pun merasa bersyukur kepada danau yang telah menjadi rumah bagi kelezatan ini.

Unagi yang dipanggang dengan ahli ini menguar aroma harum dari arang dan saus manis khas belut. Begitu kami menggigit filletnya yang lembut dan memuaskan, kami langsung tahu bahwa belut ini benar-benar lebih unggul dibanding yang lain.

Kami menikmati makanan di teras tepi danau di Kanzanjien, pilihan yang tepat bagi wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa unagi lokal tanpa harus berlebihan dengan hidangan mewah seperti di KAI Enshu.

Kanzanjien (うなぎ湖畔食房 舘山寺園)
2229 Kanzanjicho, Nishi Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Jam Buka: 11:00 – 20:00 (pesanan terakhir)
Website Resmi (jp)

Gyoza Hamamatsu di Ishimatsu

Gyoza dapat ditemukan di hampir seluruh penjuru Jepang, pangsit kecil berisi daging ini merupakan camilan sempurna, baik sebagai teman minum maupun pelengkap makanan berat. Namun, ada dua kota yang secara khusus dikenal sebagai pusat gyoza: salah satunya adalah Utsunomiya di Prefektur Tochigi, dan yang lainnya adalah Hamamatsu, di mana gyoza telah menjadi makanan pokok selama lebih dari 100 tahun.

Kami mengunjungi lokasi utama Ishimatsu Gyoza, sebuah jaringan restoran berskala nasional yang mengkhususkan diri dalam menyajikan gyoza khas Hamamatsu.

Sambil menyantap gyoza dalam jumlah yang tak terbayangkan, kami menyadari ada tiga ciri khas yang membuat gyoza Hamamatsu mudah dikenali:
① Isian hanya terdiri dari tiga bahan sederhana—daging babi, kol, dan bawang bombai.
② Gyoza digoreng melingkar, mengingatkan pada zaman ketika gyoza dijual di warung kecil dan dimasak menggunakan wajan bulat standar.
③ Gyoza disajikan dengan tauge yang biasanya ditempatkan di tengah lingkaran gyoza. Tauge ini berfungsi sebagai pembersih lidah, memudahkan Anda menikmati setiap gigitan gyoza.

Ishimatsu Gyoza (石松餃子) Restaurant Utama
252-1 Hirakuchi, Hamakita Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Jam Buka:
　Hari Kerja: 11:00 – 14:00, 17:00 – 20:00
　Akhir pekan & Hari libur : 11:00 – 20:00
Website Resmi (jp)

Pai Unagi dari Pabrik Pai Unagi

Sudah membayangkan semua makanan lezat yang akan Anda coba di Hamamatsu, tapi bingung harus membawa pulang oleh-oleh apa untuk temanmu? Jawabannya: Unagi Pie!

Kue pastry manis dan renyah ini merupakan oleh-oleh andalan kota Hamamatsu. Teksturnya mirip dengan palmiers atau kue kuping gajah khas Prancis, ringan, garing, dan sedikit lengket karena lapisan glukosa yang mengkilap di permukaannya.

Wisatawan bisa mengunjungi Pabrik Unagi Pie di Hamamatsu untuk melihat langsung proses produksinya. Di sana juga terdapat kafe dan museum kecil yang menyajikan berbagai trivia menarik tentang sejarah dan pembuatan Unagi Pie.

Kulit pastry yang berlapis-lapis itulah alasan di balik kata “pie” pada namanya. Tapi seperti kami, Anda mungkin akan terkejut saat mengetahui alasan mengapa kue ini benar-benar disebut “Unagi” (belut) Pie.
Ternyata, Unagi Pie benar-benar menggunakan ekstrak belut asli dalam adonannya—memberikan kedalaman rasa dengan sentuhan umami yang tak terduga!

Dan itu belum semuanya—meskipun rasanya manis, pai ini juga mengandung bawang putih sebagai salah satu bahan rahasianya. Perpaduan rasa manis, gurih, dan aroma khas itulah yang membuat Unagi Pie unik dan tak terlupakan sebagai oleh-oleh.

Tepat di kemasannya, Anda akan menemukan slogan “Yoru no Okashi” yang berarti “Camilan Malam” (夜のお菓子). Tapi menariknya, kami justru datang ke sana menjelang waktu makan siang!

Pabriknya tidak hanya bisa dikunjungi secara gratis, tapi kami juga mendapat paket kecil berisi sampel Unagi Pie gratis! Namun, dengan aroma manis yang tercium dari lantai pabrik, kami ingin lebih. Anda juga bisa memesan kreasi Pie Unagi yang unik di kafe pabrik, seperti parfait yang luar biasa ini.

Unagi Pie Factory (うなぎパイファクトリー)
748-51 Okubocho, Nishi Ward, Hamamatsu, Shizuoka
Jam Buka: 9:30 – 17:30 (Juli/Agustus ~18:00)
Factory Website (jp) / Unagi Pie Website (jp)

Sampai bertemu kembali secepatnya, Hamamatsu!

Gunung Fuji mungkin menjadi ikon yang menjulang di kejauhan, namun setelah perjalanan ini, tim Japankuru benar-benar menemukan betapa banyak lagi yang ditawarkan Shizuoka. Hari-hari dihabiskan dengan meluncur di atas Danau Hamanako, berlari melintasi ladang tulip, dan menikmati pesta unagi yang lezat. Malam hari kami tutup dengan berendam di pemandian onsen dan menyeruput teh hijau yang harum — pengalaman yang menenangkan dan menyegarkan sekaligus.

Saksikan lebih lanjut perjalanan kami ke Hamamatsu dalam video di bawah ini ⇩, dan beri tahu kami pendapat Anda (atau tentang rencana masa depan Anda ke Shizuoka) di Twitter, Instagram, dan Facebook Japankuru!